iklan header

Do'a Berbuka Puasa, Manakah yang paling afdhol?

Assalamu'alaikum, , ,

Bulan ramadhan merupakan bulan dimana setiap orang-orang islam yang beriman diwajibkan oleh Allah SWT untuk melaksanakan puasa selama satu bulan penuh. Dan selama bulan puasa ini kita dianjurkan untuk memperbanyak melakukan ibadah - ibadah kepada Allah SWT agar kita mendapatkan ampunan dari Allah SWT di bulan yang penuh berkah ini.

Selain ibadah - ibadah yang bersifat wajib, kita juga dianjurkan untuk memperbanyak ibadah-ibadah sunnah yang dicontohkan oleh Rasulullah Salallahualaihi Wassalam. Salah satu ibada sunah yang sering di kerjakan oleh umat Rasulullah selama di bulan suci ramadhan adalah berdoa ketika berbuka puasa.



doa berbuka puasa

Do'a pertama dari hadist Dhoi'f

Ketika kita masih kecil dahulu kita mengetahui doa untuk berbuka puasa itu adalah seperti yang terlihat pada lafaz arab dibawah ini:


اَللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ 

Allahumma laka shumtu wa ‘ala rizqika afthortu 
Artinya : ya Allah, untuk-Mu aku berpuasa dan dengan rezeki-Mu aku berbuka"

doa diatas merupakan potongan dari hadis berikut ini :


عَنْ مُعَاذِ بْنِ زُهْرَةَ، أَنَّهُ بَلَغَهُ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ كَانَ إِذَا أَفْطَرَ قَالَ: اَللَّهُمَّ


لَكَ صُمْتُ، وَ عَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ

artinya :"Dari Mu’adz bin Zuhrah, sesungguhnya telah sampai riwayat kepadanya bahwa sesungguhnya jika Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berbuka puasa, beliau membaca (doa), 'Allahumma laka shumtu wa ‘ala rizqika afthortu-ed’ (ya Allah, untuk-Mu aku berpuasa dan dengan rezeki-Mu aku berbuka)" [1]

Do'a yang biasa diajarkan kepada kita ketika kita masih kecil tersebut merupakan hadist yang diriwayatkan oleh Abu Daud, dan hadist ini dinilai dhaif oleh Syekh Al- Abani dalam kitab Shahih wa Dhaif Sunan Abi Daud. 

Hadist tentang doa berbuka puasa ini juga dikeluarkan oleh Ath Thobroi dari Anas bin Malik. tapi sanad dari hadist ini terdapat perowi yang dho'if yaitu Duad bin Az Zibriqon, beliau merupakan seorang perowi hadist yang matruk (yang dituduh berdusta). artinya riwayat hadits untuk doa berbuka puasa yang diatas merupakan hadist dho'if. 

Ibnu Qoyyim Al Jauziyah juga menyatakan bahwa hadist diatas adalah Dho'if'[2], 
serta Syaikh Al Albani pun mengatakan riwayat ini merupakan hadist dho'if [3]

sedangkan ustadz Abdul Somad menyebutkan bahwa hadist dhoif boleh diamalkan apabila terpenuhi 5 syarat yaitu:

1. bukan masalah akidah tauhid
2. bukan masalah tentang halal dan haram
3. tidak berkaitan pada periwayat pendusta
4. masih bernaung di bawah hadist shahih
5. untuk motivasi beramal.

Do'a Kedua dari hadist Shahih

ternyata terdapat sebuah doa untuk berbuka puasa yang mana sanad dari hadist ini adalah hadist shahih yang diriwayatkan dari Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam


ذَهَبَ الظَّمَأُ، وابْتَلَّتِ الْعُرُوقُ، وثَبَتَ اْلأَجْرُ إِنْ شَاءَاللهُ

artinya : telah hilang lah dahaga, telah basahlah kerongkongan, semoga ada pahala yang ditetapkan, jika Allah menghendaki (Hadist shahih, Riwayat Abu Daud [2/306, no 2357] 


setelah mengetahui do'a untuk berbuka puasa yang hadist shahih mari kita mengamalkan do' tersebut dalam kehidupan sehari-hari. adapun waktu untuk membaca do'a tersebut adalah ketika kita sudah meminum air untuk berbuka puasa, bukan diabaca ketika ingin meminum air, akan tetapi dibaca setelah minum air.

sekian informasi yang bisa admin bagikan kepada kita semua, semoga bermanfaat.

__
[1] Shahih wa Dhaif Sunan Abi Daud, Kitab Ash-Shaum, Bab Al- Qaul 'inda al Ifthar, hadist no.2358.
[2] lihat Zaadul Ma'ad, 2/45-ed
[3] lihat Irwaul Gholil, 4/37-38-ed

0 Response to "Do'a Berbuka Puasa, Manakah yang paling afdhol?"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel